Nama baju adat Kalimantan Utara dibedakan dari jenis kelaminnya. Untuk para wanita biasanya mengenakan pakaian khas Suku Dayak yang diberinama Baju Ta'a.
Kalimantan adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Ada yang bilang, pulau Kalimantan ini merupakan pulau yang unik. Karena dilewati oleh garis katulistiwa, dan dimiliki oleh 3 negara, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam. Bahkan Ibukota negara Indonesia sekarang pindah ke Pulau Kalimantan.
Etnis Orang Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Paser. Maka tak heran kalau baju adat di Kalimantan jadi beragam dan menarik.
Indonesia memiliki lima provinsi di pulau Kalimantan ini. Sebut saja, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Masing-masing provinsi ini memiliki pakaian atau baju adat sendiri yang tentu saja bernilai budaya juga apik.
Mengenal Baju Adat Kalimantan
Kalimantan Utara

Nama baju adat Kalimantan Utara dibedakan dari jenis kelaminnya. Untuk para wanita biasanya mengenakan pakaian khas Suku Dayak yang diberinama Baju Ta'a. Sedangkan untuk para Pria namanya Baju Sapei Sapaq.
Baju Ta'a
Baju adat provinsi Kalimantan Utara untuk kaum wanita ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam yang dihiasi dengan manik-manik lalu dijahit, yang terdiri dari setelan dan dilengkapi dengan gelang serta kalung, serta tutup kepala yang terbuat dari bulu burung enggang.
Baju Ta'a ini motif atasan dan bawahannya senada. Hanya saja untuk atasannya berbentuk rompi, sedangkan bawahannya berupa rok.
Baju Sapei Sapaq
Baju adat ini dikenakan oleh kaum pria Provinsi Kalimantan Utara. Baju sapei sapaq ini biasanya menggunakan aksesori tambahan yaitu senjata tradisional khas Kalimantan Utara yang bernama mandau, biasanya diletakkan di bagian pinggang.
Aksesori lainnya berupa perisai perang, kalung yang terbuat dari bahan alam yang terbuat dari taring babi, tulang atau biji-bijian.
Kalimantan Barat

Sama halnya dengan Kalimantan Utara, di Barat pulau Kalimantan baju adatnya juga dibedakan dari jenis kelamin. Untuk para pria mengenkan King Baba. Sedangkan para wanita menggenakan pakaian yang biasa disebut dengan King Bibinge
King Baba
Pakaian adat Kalimantan Barat adalah King Baba. Biasanya pakaian ini dikenakan oleh kaum pria. Sesuai dengan namanya, Baba dalam bahasa Dayak artinya adalah pria atau laki-laki.
Baju adat ini memiliki bahan yang terbuat dari kulit tanaman amuro atau kayu kapuo. Kayu tersebut biasanya tumbuh di endemik kalimantan. karena pohon tersebut memiliki kandungan serat yang tinggi.
King Bibinge
Bahan dan proses pembuatan dari pakaian adat ini juga tidak terlalu berbeda dengan baju King Baba. Dari motif juga tak jauh beda, hanya saja bentuknya yang sangat terlihat berbeda, karena untuk baju adat wanita tampak menutupi area dada.
Konon filosofi dari baju adat ini adalah sebagai penangkal dari roh-roh jahat. Oh ya, Bibinge diambil dari bahasa Dayak yang berarti perempuan atau wanita.
Kalimantan Tengah

Berbeda dengan provinsi sebelumnya, untuk pakaian adat Kalimantan Tengah ini tidak dibedakan dengan jenis kelaminnya. Mengutip dari kumpulanilmu(dot)com, disebutkan ada tiga jenis pakaian adat Kalimantan Tengah.
Baju Sengkarut
Bentuknya seperti rompi, konon jaman dulu disebut dengan rompi perlindungan karena digunakan pada saat perang. Tapi karena sekarang sudah bukan masanya perang lagi. Rompi ini jadi sering digunakan untuk acara adat seperti pernikahan.
Baju Upak Nyamu
Baju adat ini terbuat dari serat kayu yang cukup banyak. Baju Nyamu ini tidak memiliki hiasan apapun. Ini lebih ke baju polos yang biasa di gunakan sehari – hari di masa lalu. Pada zaman modern seperti sekarang ini jarang ditemukan, kecuali pada acara pagelaran budaya.
Baju Pawang
Seperti namanya, baju ini emang dipakai oleh pawang atau orang pinter alias dukun. Berbeda dengan baju sebelumnya yang polos, pada baju pawang ini memiliki manik-manik yang mencolok, dan serat kayunya juga lebih cenderung halus.
Kalimantan Timur

Nama pakaian adat kalimantan timur ada empat, yakni: Kustin, Miskat, Bulang Kuurung, Ta'a dan Sapei Sapaq. Untuk pakaian Ta'a dan Sapei Sapaq sudah dibahas di atas, karena sebelumnya Kalimantan Utara tergabung dengan Kalimantan Timur dan baru berpisah menjadi provinsi sejak 2013 lalu.
Baju Adat Kustin
Pakaian adat kustin terbuat dari bahan dasar kain beludru hitam pada bagian lengan, didesain dengan panjang dan berkerah tinggi. Bagian dada dihiasi dengan pasmen.
Pakaian adat Kalimantan Timur terdiri dari 2 macam: pada pria dibuat setelan yang dipasangkan dodot rambut bundar dengan ditambahkan lambang wapen dengan bawahan celana panjang.
Sedangkan pada pakaian adat perempuan kustin yaitu dipasangkan dengan kelibun kuning yang terbuat dari kain sutera.
Baju Adat Miskat
Ada yang menarik dari pakaian adat ini, dahulunya baju adat Miskat ini dikenakan oleh penduduk Miskat sehari-hari. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini pakaian ini dikenakan oleh ASN untuk seragam pada setiap hari Kamis.
Baju Adat Bulang Kuurung
Bulang kuruung biasa digunakan saat upacara adat dan acara tradisional. Pakaian adat bulang kuurung sering dikenakan oleh dukun. terbagi menjadi beberapa desain pakaian yaitu tanpa lengan, dan lengan panjang.
Pakaian tanpa lengan ini dinamakan dekot, sedangkan pakaian berlengan panjang dinamakan lengke. Pakaian ini khusus dibuat dan dipakai oleh para dukun dari Kalimantan Timur.
Kalimantan Selatan

Kalau ingat provinsi ini jadi ingat Ian Kasela nggak sih? Baju adat Provinsi Kalimantan Selatan saat ini dipakai untuk acara pernikahan. Ada beberapa nama terkenal untuk baju adat provinsi Kalimantan Selatan ini, salah satunya adalah Bagajah Gamuling Baular Lutut.
Bagajah Gamuling Baular Lutut
Nuansa yang digunakan dalam pakaian adat ini adalah nuansa hindu. Warna pakaiannya secara dominan menonjolkan warna kuning. Orang – orang di banjar biasa menggunakan pakaian ini ketika menikah dengan kemben sebatas pusar untuk pria.
Selain itu, ada banyak rangkaian melati yang digunakan sebagai hiasan dalam pakaian adat ini. Tentu untuk menambah eksotis dan kecantikan dalam pakaian adat suku banjar ini.
Cara Merawat Pakaian Adat
Pakaian adat adalah aset berharga yang harus dirawat, maka mengetahui cara merawat pakaian adat yang tepat supaya tidak mudah rusak maupun luntur.
- Panduan mencuci pakaian adat pertama kali - cuci dengan tangan untuk menjaga kondisi serat kain, rendam dengan air dingin selama 20-30 menit, bilas dengan air yang bersih lalu jemur. Catatan: selama mencuci hindari kegiatan memelintir untuk memeras ulos, dan hindari pula paparan sinar matahari secara langsung.
- Tips mencuci pakaian adat di mesin cuci - hilangkan noda membandel pada ulos terlebih dahulu dengan cara dikucek, cuci ulos secara terpisah dengan pakaian lain untuk menghindari kelunturan pakaian lain, pilih siklus mencuci handwash untuk menjaga serat kain, langsung angkat ulos dan jemur, hindari proses pengeringan menggunakan mesin cuci karena hanya akan melunturkan warna ulos.
Temukan segudang tips merawat pakaian adat dari ahlinya langsung di Cleanpedia.com
0 Comments: